Senin, 13 Juli 2015

PUASA BULAN RAMADHAN


PUASA BULAN RAMADHAN
A.      Pengertian Puasa (Shaum)
Puasa menurut syari’ah adalah: menahan dari makan, minum bersetubuh dan segala yang membatalkan, mulai dari terbit fajar sampai tenggelam matahari, dengan niat taqarrub (mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
B.      Dasar hukum puasa Ramadhan
Puasa ramadhan adalah Fardhu ‘ain bagi setiap muslim yang baligh, berakal dan sanggup berpuasa.
C.      Orang-orang yang diwajibkan shaum (Puasa)
a.       Islam
b.      Baligh
c.       Berakal
d.      Sanggup mengerjakannya
e.      Suci dari hadats besar
f.        Berada di tempat tinggal (menetap/tidak musafir)
g.       Suci dari haid dan nifas bagi wanita
D.      Rukun Shaum (Puasa)
Membaca niat pada malamnya
Bacaan niat:
Do'a Niat Puasa
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالى

"Nawaitu sauma ghadin an'adai fardi syahri ramadhana hadzihisanati lillahita'ala" 

Artinya: "Sengaja aku berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu puasa pada bulan Ramadhan bagi tahun ini karena Allah Taala"

E.       Hikmah dan faedah puasa
1.Puasa adalah sarana terbesar untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengumpulkan 
    pahala kebaikan.
2. Puasa dapat meredam Syahwat, membiasakan sabar dan menguatkan tekad.
3. Puasa dapat membiasakan hidup teratur, melatih sifat mementingkan orang lain dan
    menyantuni fakir miskin.
4. Dari segi kesehatan dapat membersihkan usus, memperbaiki lambung dan membuang
    sisa-sisa makanan dalam tubuh.
5. Demikian juga puasa dapat mengkonsentrasikan hati untuk memperhatikan keagungan
    Allah ta’ala.
F.       Hal-hal yang dapat membatalkan puasa
1.       Jima’ (bersetubuh) pada siang hari ramadhan.
2.       Keluar mani dengan syahwat (ciuman, sentuhan ataupun pelukan).
3.       Makan dan minum sengaja (melalui mulut atau hidung).
4.       Sesuatu yang bersifat makanan dan minuman seperti injeksi (infus).
5.       Mengeluarkan darah dengan bekam atau torehan.
6.       Sengaja muntah.
7.       Datang haidh atau nifas.
8.       Murtad yang dapat membatalkan semua amalan.
G.     Hal-hal yang membolehkan berbuka pada bulan ramadhan
Orang sakit yang tidak kuat berpuasa dan orang musafir dibolehkan (tidak puasa pada bulan Ramadhan dan wajib mengqadha (menggantinya) pada hari yang lain.
H.      Etika dan Sunahnya berpuasa
Niat Buka Puasa
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

"Allahummalakasumtu wabika aamantu wa'alarizqika afthortu birohmatikaya ar-hamarrahimin"

Artinya: Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka, Maha besar Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang.
Adab dan sunah berbuka, yaitu
1.       Segera berbuka bila matahari terbenam
2.       Bertekad kuat untuk sahur serta melambatkannya, sahur adalah menyantap makanan di penghujung malam.
3.       Menjauhi ucapan tidak senonoh, keji perkataan sia-sia dan bohong serta semua yang diharamkan.
4.       Memulai berbuka dengan beberapa butir Ruthab (korma segar), jika tidak ada mulailah dengan air.
5.       Berdo’a saat berbuka , karena do’a orang berpuasa dikabulkan.
6.       Jangan makan, minum dan tidur berlebihan.
7.       Banyak bersedekah memberi makan dan menyantuni fakir miskin.
8.       Banyak membaca dan mempelajari Al- Qur’an.
9.       Selalu mengikuti shalat Tarawih berjamaah di masjid.
10.   Lebih besungguh-sungguh beribadah pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.
11.   Bertekad kuat untuk I’tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar