1 Artikel tentang kreativitas, inovasi, dan motivasi
A .
Faktor-faktor yang Memengaruhi Semangat Wirausaha
-
Semangat
wirausaha adalah jiwa wirausaha yang merupakan kekuatan dalam menjalankan
wirausaha agar sukses sesuai visi yang diharapkan.
-
Seorang
wirausaha dalam menjalankan usahanya harus mempunyai semangat yang tinggi agar
usahanya dapat sukses.
-
Faktor-faktor
yang memengaruhi semangat seorang wirausaha yaitu:
1.
Selalu
berpikir positif
2.
Selalu
berinovasi tanpa henti
3.
Selalu
termotivasi untuk meraih keberhasilan
4.
Memiliki
pribadi yang kuat (mental)
5.
Selalu ulet
dan bekerja keras tanpa henti
6.
Selalu
menuntut perubahan ke arah yang lebih baik
B.
Pengertian Kreativitas, Inovasi, dan Motivasi
PERBEDAAN
B.Kreativitas
Sifat keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas
dalam pelaksanaan tugasnya. Kreativitas menghadirkan suatu gagasan baru bagi Anda.
Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif. (Carol Kinsey
Goman, 1991:2). Kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu
produk baru. Produk baru tidak perlu seluruhnya baru, tetapi dapat merupakan
bagian-bagian produk saja. Kreativitas juga merupakan kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesutau yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang
relative berbedad dengan apa yang ada sebelumnya.
Berdasarkan analisis factor,
Guilforrd menemukan bahwa ada lima sifat yang menjadi ciri kemampuan berpikir
kreatif, yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian, penguraian, dan perumusan
kembali.
Kelancaran adalah kemampuan untuk
menghasilkan banyak gagasan. Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan
bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah. Orisininalitas
adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yng asli, tidak
klise. Elborasi adalah menguraikan sesuatu secara terinci. Redefinisi adalah
meninjau suatu persoalan berdasarkan prespektif yang berbeda dengan apa yang
diketahui oleh banyak orang.
·
Hubungan
Kreativitas dengan intelegensi Kreativitas
dan intelegensi memiliki perbedaan. Orang syang kreatif belum tentu
intelegensinya tinggi, dan sebaliknya. Para peneliti membuat empat variasi
tentang hubungan kreativitas dengan intelegensi, yaitu :
1. Kreativitas
rendah, intelegensi rendah c. Kreativitas rendah, intelegensi tinggi
2. Kreativitas
tinggi, intelegensi tinggi d. Kreatvitas tinggi, intelegensi rendah
Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas ini akan
sangat menunjang kemajuan bisnisnya. Hal ini dapat dilihat pada masyarakat
Jepang. Orang Jepang sangat terkenal dengan keuletan mereka sehingga mereka
mengalami kemajuan luar biasa setelah PD II. Apa rahasia orang Jepang tersebut?
Apabila kreativitas diartikan sebagai kemampuan menciptakan kombinasi-kombinasi
baru dari hal-hal yang sudah ada sehingga menghasilkan sesuatu yang baru, maka
orang Jepang adalah ahlinya. Juga kemampuan member makna terhadap sesuatu yang
berarti sehingga menjadi lebih berarti. Mereka adalah tipe pekerja keras.
Keuntungan dan uang lebih penting, tetepi tidak lebih penting dari usaha kerja
keras. Perilaku positif orang Jepang sangat menunjang keberhasilan bisinis
mereka.
·
Ciri-ciri
wirausaha yang kreatif
1. Pintar
tetapi tidak harus brilian
2. Berkemampuan
dalam menjalankan ide-ide yang berbeda dalam waktu yang singkat
3. Memiliki
pandangan yang positif terhadap diri sendiri
4. Peka
terhadap lingkungan dan perasaan orang-orang sekitarnya
5. Termotivasi
oleh masalah-masalah yang menantang
6. Dapat
memendam keputusan sampai cukup fakta-faktanya terkumpul
7. Menghargai
kebebasan dan tidak hanya memerlukan persetujuan teman-temannya
8. Fleksibel
9. Lebih
mementingakan arti dan implikasi sebuah problem daripada detailnya
C. INOVASI
Istilah
Inovasi diperkenalkan oleh Schumpeter pada 1934, yaitu mengkreasikan dan
mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi.
Inovasi
adalah suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan dan ide-ide yang dapat
dijual.
Adalah
penerapan secara praktis gagasan yang kreatif. Inovasi sudah dikenal sebagai
salah salah satu fungsi penting dalam proses kewirausahaan. Inovasi merupakan
salah satu proses mengubah peluang menjadi gagasan dan ide-ide yang dapat
dijual. Seorang wirausaha dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan imanjinasi
dan pikiran kreatif secara sistematis dan logis adalah seorang wirausaha yang
berinovasi tinggi. Kombinasi itu menjadi bekal penting bagi keberhasilan
berwirausaha. Adanya inovasi merupakan salah satu hal yang sangat penting di
dalam proses produksi dan pelayanan. Oleh karena itu, jika seorang wirausahawan
ingin sukses di dalam usahanya, ia harus membuat produk-produknya dengan
inovasi baru. Ada beberapa
hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovasi produk dan
pelayanannya, yaitu :
Berorientasi kepada tindakan
untuk berinovasi
1. Buatlah
produk secara inovatif dengan proses sederhana, mudah dipahami dan dikerjakan.
2. Mulailah
membuat produk dengan inovasi yang terkecil
3. Menentukan
tujuan dalam berinovasi
4. Menjalankan
uji coba dan merevisinya
5. Mulailah
belajar berinovasi dari pengalaman
6. Mengikuti
jadwal yang sudah ditentukan di dalam berinovasi
7. Menghargai
karyawan yang memiliki gagasan inovatif
8. Mempunyai
keyakinan dan kerja-kerja dengan inovasi dan resiko
Macam-macam inovasi
Berdasarkan
kecepatan perubahan inovasi (Scot &
Bruece, 1994) terbagi menjadi dua yaitu:
a.
Inovasi
radikal
·
Berskala
besar
·
Dilakukan
para ahli dibidangnya
·
Biasanya
dikelola oleh departemen penelitian dan pengembangan
·
Inovasi
radikal ini sering kali dilakukan di bidang manufaktur dan lembaga jasa
keuangan
b.
Inovasi
inkremental
·
Berskala
kecil
·
Dilakukan
oleh semua pihak terkait
·
Jenis
inovasi berdasarkan fungsi,ada dua yaitu:
i.
Inovasi
teknologi
Dapat berupa produk, pelayanan atau
proses produksi dan inovasi administrasi dapat bersifat organisasional dan
struktural.
ii.
Inovasi
sosial (Brazeal & Herbert, 1997).
Ciri-ciri inovasi
Ciri-ciri suatu inovasi yang
dikemukakan oleh Rogers
1. Keuntungan
relatif, yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya.
Tingkat keuntungan atau kemanfaatan suatu inovasi dapat diukur berdasarkan
nilai ekonomi, faktor status sosial (gengsi), kesenangan, kepuasan atau
mempunyai komponen yang sangat penting makin menguntungkan bagi penerimaan
makin cepat tersebarnya inovasi.
2. Kompatibel (compatibility),
yaitu tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai, pengalaman lalu dan kebutuhan
dari penerima. Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang diyakini
oleh penerima tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai dengan norma yang
ada. Misalnya penyebarluasan penggunaan alat kontrasepsi di masyarakat yang
keyakinan agamanya melarang penggunaan alat tersebut, maka tentu saja
penyebaran inovasi akan terhambat.
3. Kompleksitas (complexity),
yaitu tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi
penerimanya. Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh
penerima akan cepat tersebar, sedang inovasi yang sukar dimengerti atau sukar
digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya. Makin mudah
dimengerti suatu inovasi akan makin cepat diterima oleh masyarakat.
4. Trialibilitas (trialibility),
yaitu dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Misalnya
penyebarluasan penggunaan bibit unggul pada gogo akan cepat diterima oleh
masyarakat jika masyarakat mencoba dulu menanam dan dapat melihat hasilnya.
5. Dapat
diamati (observability), yaitu mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi.
Suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh
masyarakat. Misalnya penyebarluasan penggunaan bibit unggul padi, karena para
petani dapat dengan mudah melihat hasil padi yang menggunakan bibit unggul
tersebut, maka mudah untuk memutuskan mau menggunakan bibit unggul yang
diperkenalkan (Ibrahim, 1988, hal. 47-48).
C. Motivasi
Motivasi
berasal dari kata motip yaitu suatu rasa yang bisa menggerakkan seseorang untuk
melakukan suatu hal. Apabila dilakukan,motip akan menjadi suatu motivasi yaitu
dorongan dari motip seseorang untuk melakukan hal – hal yang diinginkan. Motivasi dimaksudkan untuk
menimbulkan semangat kerja atau suasana sedemikian rupa sehingga karyawan
melaksanakan pekerjaan dengan penuh gairah. Bagi tiap karyawan motivasi ini
tidak sama karena adanya perbedaan tujuan dan kebutuhan masing-masing karyawan
untuk bekerja. Keberkatkan hasilan seorang pemimpin membangkitkan gairah kerja
tergantung kemampuannya untuk memahami kebutuhan, emosi, dan gagasan karyawan.
Motivasi
yang diberikan mungkin berupa insentif yang dapat dinilai dengan uang atau yang
tidak dapat dinilai dengan utaang, di antaranya berupa:
1.Gaji/upah yang layak 6. Kondisi lingkungan yang baik
2.Pekerjaan yang menarik 7. Tata tertib dan disiplin
yang bijaksana
3.Kesempatan naik pangkat 8. Setia kawan antar
karyawan
4.Diserahi tanggung jawab 9. Jaminan pekerjaan yang
tetap
5.Penghargaan atas pekerjaan yang diselesaikan
Jika perusahaan maju, karyawan ikut maju dan jika perusahaan
ambruk, otomatis karyawan akan ikut kena getahnya. Kegairahan kerja akan muncul
jika pimpinan mau menghargai prestasi karyawan, penuh pengertian, simpatik,
jujur, dan tidak mementingkan diri sendiri. Dalam hal ini pendekatan dari hati
ke hati akan sangat menolong.
- Tujuan motivasi
- Untuk mengubah perilaku pegawai sesuai dengan keinginan
- Meningkatkan gairah kerja
- Meningkatkan disiplin kerja
- Menjaga kestabilan
- Untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai
- Untuk menongkatkan prestasi pegawai
- Mempertinggi moral pegawai
- Mempertinggi rasa tanggung jawab pada tugas
- Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
- Memperdalam kecintaan pegawai pada pekerjaannya
- Untuk memperbesar partisipasi pegawai
- Alat-alat motivasi
- Material insentif, yaitu imbalan prestasi berupa upah, barang, dan sejenisnya
- Nonmaterial insentif, imbalan prestasi yang tidak berbentuk materi, melainkan penempatan yang tepat, latihan yang sistematis, promosi yang objektif, pekerjaan yang terjamin, piagam penghargaan, bintang jasa, dan pengakuan yang wajar.
- Jenis-jenis motivasi
- Motivasi positif, suatu dorongan yang bersifat positif, artinya jika pegawai yang menghasikan prestasi di atas standar, ia diberi insentif berupa hadiah.
- Motivasi negatif, adalh mendorong bawahan dengan ancaman hukuman, artinya jika prestasi kurang dari standar akan dikenakan hukuman, sedangkan jika prestasinya di atas standar tidak diberi hadiah.
Sardiman
(2009:83) menjelaskan ciri-ciri motivasi pada diri seseorang :
- 1. Tekun menghadapi tugas
- 2. Ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin
- 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
- 4. Lebih senang bekerja mandiri
- 5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
- 6. Dapat mempertahankan pendapat
- 7. Tidak mudah melepaskan hasil yang diyakini
- 8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal
Ia juga
menambahkan bahwa cara yang bisa dilakukan guru untuk menumbuhkan motivasi
disekolah adalah :
- 1. Memberi angka
- 2. Hadiah
- 3. Persaingan/kompetisi
- 4. Ego/involtment
- 5. Memberi ulangan
- 6. Mengetahui hasil
- 7. Pujian
- 8. Hukuman
- 9. Hasrat untuk belajar
- 10. Minat
- 11. Tujuan yang diakui
2 -Pengertrian tim kerja
dan tipenya
Pengetian
Tim Kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja
lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy 2008). Hal
ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik
daripada kinerja perindividu disuatu organsasi ataupun suatu perusahaan.
Allen (2004)
pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang sportif, sensitif dan senang
bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi yang terpendam dalam tim dengan
sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang
terkoordinasi. Usaha-usaha individual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja
yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual.
Penggunaan
tim secara ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk
membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. Kinerja tim
akan lebih unggul daripada kinerja individu jika tugas yang harus dilakukan
menuntut ketrampilan ganda.
Sebuah tim
(team) adalah sebuah unit yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang
berinteraksi dan mengkoordinasikan pekerjaan mereka untuk menyelesaikan sebuah
tugas yang spesifik (Daft, 2003). Definisi ini mempunyai tiga komponen.
Pertama, diperlukan 2 orang atau lebih. Tim dapat cukup besar, walaupun
kebanyakan kurang dari 15 orang. Kedua, orang dalam sebuah tim melakukan
interaksi secara teratur. Orang yang tidak berinteraksi, dan tidak membentuk
sebuah tim. Ketiga, orang dalam sebuah tim terbagi sebuah tujuan berkinerja.
Nice Info Gan.Pantengin juga blog ane http://dou-ble.blogspot.co.id/
BalasHapusdan juga Youtube ane ya gan : https://www.youtube.com/channel/UC_A2Bu8oEc5n7OTLvpFbx2g THANKS...!!!
togel online
BalasHapusAyo segera
Agen TOGEL 4DPOIN,Online Terpercaya.
Minimal Deposit Dan Withdraw 20.000
Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
★ Pin BBM : D1A279B6
★Pin BBM : 7B83E334
★Whatsapp : +85598291698
★Skype : Poin.4D
★Line : +85598291698