Senin, 10 Oktober 2016

Kearifan lokal dan interaksi global



“Kearifan lokal dan interaksi global
A.Kearifan lokal
1.Pengertian
       Kearifan lokal, terdiri dari dua kata yaitu kearifan (wisdom) atau kebijaksanaan dan lokal (local) atau setempat. Jadi kearifan lokal adalah gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
      Pengertian Kearifan lokal adalah suatu bentuk kearifan lingkungan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat di suatu tempat atau daerah. Jadi merujuk pada lokalitas dan komunitas tertentu.
2.Contoh kearifan lokal 
       Masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan, Kampung Dukuh Jawa Barat. Mereka mengenal upacara tradisional,  mitos, tabu, sehingga pemanfaatan hutan hati-hati. Tidak diperbolehkan eksploitasi kecuali atas ijin sesepuh adat.
       Serawai, Bengkulu, terdapat keyakinan celako kumali. Kelestarian lingkungan  terwujud dan kuatnya keyakinan  ini yaitu tata nilai tabu dalam berladang dan tradisi tanam tanjak.
B.Interaksi global
   1.  pengertian
       Interaksi global adalah hubungan yang saling terkait antara bangsa dan manusia melalui informasi,perdagangan,investasi,perjalanan, budaya populer, dan bentuk interaksi lainnya. Dari interaksi ini negara yang satu dengan lainnya hampir tidak memiliki batas.
2.Dampak interaksi global
       Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
      
Dampak positif globalisasi antara lain:
- Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
- Mudah melakukan komunikasi
- Mudah memenuhi kebutuhan

Dampak negatif globalisasi antara lain:
- Informasi yang tidak tersaring.
- Banyak meniru perilaku yang buruk.
- Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara.
3.Pengaruh interaksi global terhadap budaya nasional
       Dari aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, dan Pizza Hut) membanjiri Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme.
       Masyarakat kita, khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dianggap sebagai kiblatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar